Kamis, 28 November 2013

Gaya Pendidikan Militan Van Lith

GAYA PENDIDIKAN MILITAN VAN LITH

Oleh Br. F.A. Agus Sekti S.A., FIC


Pengantar

Merujuk pada kata militan mempunyai pengertian adalah bersemangat tinggi atau membina suatu organisasi diperlukan orang-orang yang penuh pengabdian. Penggunaan istilah tersebut di atas sering disalahgunakan atau disalahartikan dalam prakatiknya. Bahkan kata militan sendiri ahkir-ahkir ini sering menjadi momok atau kekawatiran bagi banyak orang. Bagaimana hal tersebut tidak menjadi suatu yang mengkawatirkan jika akar dari pola pendidikan yang mengarah pada istilah militan menimbulkan bencana permusuhan, penghancuran, dan lain sebagainya. Kita dapat mengambil contoh yaitu peledakan bom di Indonesia dan kawasan Asia Tenggara ditengerai dari orang-orang yang menamakan diri sebagai militan dari kelompok tertentu. Disamping itu pula istilah militan nampak dalam perubahan fisik atau atribut-atribut yang melekat pada diri seseorang misal: berjambang pendek, bersorjan, berikat kepala, dan lain sebagainya. Oleh karena itu jelaslah bahwa istilah militan sering dipelintir dan digunakan sebagai istilah yang negatif.

Bapak Uskup Agung Semarang Mgr. Ignatius Suharyo, Pr. dalam pertemuan para religius se-Muntilan pernah mengatakan bahwa militan bagi gereja di jaman sekarang mempunyai tiga pilar yang harus diusahakan, ketiganya antara lain; sehat fisik, motivasi, dan inspiratif. Ketiga pilar tersebut kiranya menjadi satu kesatuan dalam diri seseorang yang mau mengatakan dirinya sebagai militan gereja dalam kancah dunia. Disamping itu pula Beliau juga mengatakan bahwa SMA PL Van Lith Muntilan merupakan tempat dimana para calon militan-militan gereja sedang dipersiapkan. Gereja patut bangga atas peran umat. Peran dalam hal ini adalah para religius dan awam yang tertarik untuk mempersiapkan generasi-generasi pelindung Gereja di masa yang akan datang. Gereja kiranya patut bersyukur bahwa Rm. Van Lith, SJ dan Para Bruder FIC telah memulai cita-cita luhurnya demi masa depan Gereja di Indonesia, paparnya.

Militan Gaya Van Lith


Gaya pendidikan ala Van Lith pada dasarnya tidak mengedepankan sikap radikalisme yang brutal dalam menyikapi perkembangan jaman. Radikalisme yang mempunyai pemahaman sebagai paham adanya keinginan untuk melakukan perubahan dan pembaharaun dengan cara yang drastis itu dipahami sebagai perubahan akan adanya rasa cinta pada Yesus sebagai Tuhan-Nya dan Gereja yang harus disatukan dalam hidup masyarakat luas. Oleh karena itu pola yang ditekankan untuk memenuhi tiga pilar militan seperti diharapkan oleh Bapak Uskup Agung Semarang maka dibuatlah Visi dan Misi SMA PL Van Lith. Visi SMA Van Lith adalah semangat Kerajaan Allah yang berintikan keselamatan bagi semua orang terutama yang menderita dan terlupakan yang diharapkan menjadi kenyataan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Semangat tersebut diharapkan merasuki seluruh dimensi kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Dalam usaha untuk mewujudkannya terbuka untuk bekerja sama dengan semua saudara yang berkehendak baik. Adapun Misinya adalah: mendampingi kaum muda dengan mendahulukan yang miskin, melalui pendidikan sekolah berasrama. Proses pendidikan tersebut memadukan unsur-unsur pendidikan formal, informal dan non formal yang mencakup segi-segi religiositas, humanitas, sosialitas, dan intelektualitas. Pencapaiannya dilakukan dengan cara yang luwes dalam suasana persauadaraan sejati yang saling asih, asah dan asuh. Visi dan misi tersebut diatas merupakan idealisme yang terus diperjuangkan oleh semua komponen Van Lith demi cita-cita luhurnya.

Tiga Pilar Militan Gereja dalam Era Zaman Baru

Gereja senantiasa berharap pada generasi penerus untuk terus-menerus membangun diri demi mempertahankan tradisi suci yang mempunyai nilai religi besar di kancah percaturan dunia yang makin meresahkan ini. Maka benarlah apa yang diharapkan oleh Bapak Uskup Semarang bahwa dunia akan kuat jika tiga pilar militan dapat disatukan dalam jiwa generasi kaum muda jaman sekarang. Ketiga pilar tersebut dapat dipahami sebagai berikut.
1. Sehat fisik
kita dikatakan dapat bekerja, berfikir dalam melakukan aktivitas apabila didukung dengan adanya kemampuan fisik yang baik. Fisik yang baik berarti bahwa kita harus terus menerus mengusahakan beberapa kebutuhan yang diperlukan. Kebutuhan tersebut melalui 4 sehat lima sempurna, olah raga teratur, dan hidup sesuai kaidah-kaidah yang ada.
2. Motivasi
Menurut Martin Handoko, FIC dalam buku “ Motivasi Daya Penggerak Tingkah Laku “ mengatakan bahwa motivasi merupakan suatu dorongan atau tenaga dalam diri manusia, yang menimbulkan, mengarahkan dan mengorganisasikan tingkah laku. Sedangkan motif dari asal kata dasarnya mempunyai pemahanan adalah dorongan yang menyebabkan seseorang berbuat sesuatu tindakan atau sikap tertentu. Semua pemikiran tersebut di atas dapat terwujud jika diadakan latihan tentang kedisiplinan pada diri kita. Disiplin memang sangat perlu jika orang mau berkembang dan maju. Kita menyadari bahwa waktu dalam sehari berjumlah 24 jam. 24 jam akan mempunyai makna serta keberuntungan jika kita jeli dan peka dalam memanfaatkannya. Apalagi kita semua mengetahui bahwa waktu yang telah berlalu tak akan pernah kembali lagi. Kemudian bagaimana kita akan mengisi hal itu, dan itulah pertanyaan reflektif kita tentunya.
SMA Van Lith berkaitan dengan adanya latihan kedisiplinan diusahakan dengan cara aneka macam pelatihan antara lain: menepati jadwal kegiatan yang sudah ditentukan, menentukan target nilai, konsekuensi atas keputusan bersama dan lain-lain. Adapun tingkat keberhasilannya dapat diamati melalui perubahan dalam bersikap, pola hidup harian, serta konsep berfikir atas perkembangan hidup.
Ada orang mengatakan bahwa waktu adalah emas. Hal tersebut memang benar sebab waktu pada dasarnya merupakan kesempatan bagi seseorang untuk menentukan arah masa depan yang ditentukan sendiri. Penentuan keberhasilan dalam diri seseorang akan dapat diperoleh melalui perjuangan yang tiada henti dan terus menerus diusahakan. Kesadaran akan jiwa calon seorang pemimpin awam yang ditanamkan oleh pola pendidikan SMA Van Lith hendaknya menjadi milik dan menyatu dalam diri peserta dan pembimbing.
3. Inspiratif
Pemahaman inspiratif tandas Bapak Uskup lebih ditekankan pada pengolahan hidup rohani yang tepat sehingga mampu mempengaruhi hidup manusia. Pengaruh tersebut dapat diperoleh dengan bentuk kegiatan keimanan seperti yang digeluti di SMA Van Lith. Kegitan tersebut meliputi; doa bersama, doa pribadi, disksusi Ajaran Sosial Gereja (ASG), RPK (Remaja Pencinta Kristus), Legio, doa Karismatik, katekese dan lain sebagainya.
 

Semua bentuk kegiatan di atas pada dasarnya merupakan persiapan dimana SMA Van Lith ingin menciptakan kader-kader Gereja yang mempunyai ahklak keimanan yang memadai. Iman yang cukup berarti bahwa kita mampu menggali dan mengembangkan seoptimal mungkin potensi masing-masing orang untuk membagikan kesejahteraan, meningkatkan rasa persaudaraan, mengembangkan budaya dialog dan refleksi di lingkungan hidup maupun karya kerasulan.
Kesadaran akan makna religi tentang kita dipanggil dan diutus untuk ikut serta dalam karya Yesus. Ia memberikan kesaksian mengenai kebenaran. Ia datang untuk melayani. Ia datang untuk menyelamatkan, dan Ia membawa amanat Kerajaan Allah, amanat cinta kasih (Kostitusi FIC art. 15) dapat menjadi idealisme setiap insan muda yang tumbuh berkembang bersama para pendamping (Bruder, Suster, Romo, Guru, dan karyawan).

Penutup

Kita semua sadar bahwa hal tersebut di atas terus menjadi perjuangan yang tiada henti. Kita hendaknya tidak mudah mengatakan bahwa tuntutan Gereja hanyalah sebuah teori, atau idealisme kosong saja, tetapi kiranya konsep itu mampu dijadikan salah satu pegangan dalam mengikuti perkembangan arus jaman. Apabila pemikiran negatif yang dikembangkan maka akan membentuk opini picik dan tak bertanggung jawab dalam diri kita.
Perutusan hidup sebagai insan gereja yang mau dan hendak meningkatkan dan mempertahankan tradisi dan martabatnya dibutuhkan persiapan dan perjuangan untuk tujuan jangka panjang. Perjuangan yang diusahakan dibutuhkan pula pengorbanan yang tidak sedikit. Dan kita semua mengetahui bahwa nilai pengorbanan sangat diharapkan oleh masyarakat dalam membangun kebersamaan.

Diakses dari www.bruderfic.or.id

Rabu, 27 November 2013

Forum Intern PAVALI Yogyakarta

Forum Internal PAVALI Yogyakarta

"Peran Serta Alumni Van Lith Terlibat dalam Kegiatan Paguyuban"


Halo Pavalier!
Untuk melaksanakan fungsi PAVALI Jogja sebagai salah satu wadah aspirasi bagi alumni Van Lith, PAVALI Jogja akan mengadakan forum internal PAVALI Jogja yang akan dilaksanakan besok Sabtu tanggal 30 November 2013 pukul 12.30 di Wisma Margasiswa, Yogyakarta. Topik yang diangkat kali ini adalah "Peran Serta Alumni Van Lith Terlibat dalam Kegiatan Paguyuban". Topik tersebut diangkat karena banyaknya keprihatinan dalam tubuh paguyuban mengenai partisipasi alumni Van Lith terhadap kemajuan dan kepentingan bersama PAVALI Jogja. Teman-teman bisa menyalurkan aspirasi sekaligus berdiskusi bersama dengan alumni lain untuk memperoleh solusi bersama bagi kemajuan PAVALI Jogja.

Kehadiran teman-teman alumni sangat diharapkan pada forum ini untuk kemajuan PAVALI Jogja khususnya dan PAVALI Nasional pada umumnya. Ditunggu partisipasinya ya teman-teman alumni yang terkasih :)

Viva Van Lith! Viva PAVALI!

NB: ada SNACK GRATIS lho :D 

Forum Intern PAVALI Jogja

Kamis, 07 November 2013

Open Recruitment Panitia Pelatihan Nasional Kewirausahaan PAVALI Yogyakarta

Open Recruitment Panitia Pelatihan Nasional Kewirausahaan PAVALI Yogyakarta

 

Halo Pavaliers!

PAVALI Jogja akan mengadakan sebuah event besar pada awal Maret 2014, yaitu Pelatihan Nasional Kewirausahaan. Untuk itu, kami mengajak teman-teman PAVALI Jogja, terutama teman-teman VL 18 sampai VL 20 untuk ikut berpartisipasi dalam kepanitiaan acara besar ini. Ada banyak keuntungan kok dengan menjadi panitia!
Untuk info lengkapnya silahkan membaca dan menyimak poster di bawah ini kemudian silahkan mengisi formulir di bawah poster untuk mendaftarkan diri :)
Ditunggu partisipasinya ya :D
Viva Van Lith! 

Untuk mendaftarkan diri, silahkan klik link di bawah ini kemudian isilah formulir pendaftaran dengan benar!

Rabu, 06 November 2013

Laporan Kegiatan Ziarah PAVALI Yogyakarta 2013

Laporan Kegiatan Ziarah PAVALI Yogyakarta 2013


      Pendahuluan
Latar belakang kegiatan
Sebagai sebuah wadah perkumpulan bagi orang-orang yang pernah merasakan kehidupan bersekolah dan berasrama di SMA Pangudi Luhur Van Lith Muntilan, segenap pengurus ingin menjadikan semakin eratnya rasa persaudaraan tanpa memandang angkatan sehingga menjadi satu dalam sebuah paguyuban yang harmonis.

Maksud dan tujuan kegiatan
Menjadi salah satu bukti bahwa PAVALI masih terus aktif dan berkegiatan dalam berbagai hal salah satunya dengan mengadakan ziarah bersama. Pada kesempatan ini, Gua Maria Sendang Sono menjadi destinasi yang dituju untuk menjadi tempat berkumpul bersama, Dengan diadakannya berbagai kegiatan bersama yang membawa nama PAVALI, diharapkan semakin antusiasnya para anggota supaya ingin mengikuti dan bergabung dalam kegiatan tersebut. Menjadikan hubungan antar anggota menjadi semakin erat, tanpa memandang perbedaan umur atau angkatan yang menjadi penghalang dalam hubungan persaudaraan dalam suatu organisasi.

Ruang lingkup
Dalam hal ini PAVALI terkhususkan dalam anggota yang berada di wilayah Yogyakarta, sehingga acara yang diadakan dari Yogyakarta sampai dengan Gua Maria Sendang Sono.

        Isi Laporan Kegiatan
Jenis Kegiatan
Ziarah bersama dalam rangka Bulan Maria

Tempat dan Waktu
Gua Maria Sendang Sono, 26 Oktober 2013

Persiapan
Kegiatan telah dibahas dan direncanakan dalam rapat rutin PAVALI Yogyakarta dan telah memenuhi kesepakatan. Publikasi acara dalam bentuk poster yang dipublikasikan di jejaring sosial dan blog, serta pesan singkat yang dikirim dari PAVALI Center.

Peserta Kegiatan
Peserta terdiri dari anggota PAVALI yang berjumlah lebih dari 50 orang. Terdiri dari angkatan 17, 18, 19, dan 20.

Kesulitan dan Hambatan
Kurang tepatnya waktu dalam berkumpul membuat jadwal pada awal menjadi tidak ditepati. Dalam perjalanan tidak semua peserta bisa menyesuaikan kecepatan sehingga terdapat peserta yang tertinggal. Kurang adanya komunikasi dan planning dimana pos-pos untuk berhenti membuat beberapa peserta menjadi mendahului. Selain itu terdapat sedikit insiden karena ada pengendara lain yang berhenti mendadak, beberapa peserta yang tidak siap mengantisipasi keadaan tersebut akhirnya terjatuh dan membuat perjalanan sedikit terganggu.

Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan yang telah dilaksanakan yaitu keberangkatan dari tempat berkumpul yaitu di lapangan Realino pada 26 Oktober 2013 pukul 14.00 diawali dengan berdoa bersama dan sampai di Gua Maria Sendang Sono pada pukul 15.30. Sesampainya di sana peserta dipersilakan untuk istirahat dan saling berbincang sejenak, lalu dilanjutkan dengan doa Rosario bersama di rumah panggung yang berada di sana. Setelah berdoa bersama, dipersilakan untuk berdoa secara pribadi. Dari Gua Maria Sendang Sono, kita melanjutkan perjalanan kembali menuju Yogyakarta untuk makan bersama di Nasi Goreng Babi Papilon yang diawali dengan berdoa sebelum perjalanan.
Sampai di Yogyakarta, makan bersama di Nasi Goreng Papilon pukul 19.15 sampai lebih dari pukul 21.00 dan kembali ke rumah masing-masing.

Kesimpulan dan Saran
Kegiatan dapat dilakukan dengan baik dan cukup banyak yang antusias terbukti dengan jumlah yang lebih dari 50 peserta. Kegiatan doa bersama dilakukan dengan khusuk dan ziarah mampu menyatukan kebersamaan dari peserta. Semoga kegiatan yang selanjutnya bisa dilakukan lebih baik lagi dengan matangnya persiapan agar dapat menjalankan kegiatan dengan baik. 

Penutup
Terima kasih pada semua yang telah berkontribusi dan mau dengan rela meluangkan waktunya untuk mengikuti kegiatan ini. Semoga kesempatan ziarah di lain waktu dapat berjalan dengan baik dan lancar.

Rabu, 23 Oktober 2013

Ziarah Bulan Rosario PAVALI Yogyakarta 2013 


Ayo datang dan berpartisipasilah dalam Ziarah PAVALI Yogyakarta ke Sendangsono dalam rangka bulan Rosario! 
Viva PAVALI!
Ziarah PAVALI Yogyakarta

Rabu, 16 Oktober 2013

Peran Pendidikan Moral di SMA Van Lith Muntilan



SMA Pangudi Luhur Van Lith Muntilan merupakan salah satu sekolah katolik berasrama (boarding school) bersertifkat ISO yang ada di Kabupaten Magelang. Romo Van Lith sebagai pendiri sekolah tersebut mempunyai misi memberikan pendidikan yang tinggi kepada pemuda-pemuda “Jawa/Indonesia” sehingga mereka mendapat kedudukan yang baik di masyarakat serta memberikan pendidikan kristiani. Salah satu konsep pembelajaran mereka ialah pembelajaran yang mengarah pada ilmu pengetahuan pengetahuan modern yang dibutuhkan untuk sekolah sekuler dengan cara yang religius. Misi dan visi Romo Van Lith serta perjuangannya dalam mendirikan sekolah tersebut pun menghasilkan beberapa tokoh Nasional diantaranya : Yos Sudarso, C. Simanjuntak, Mgr. Sugijapranata, Ij. Kasimo serta tokoh besar Frans Seda.

Van lith merupakan sebuah sekolah yang berbasis asrama dengan menganut nilai-nilai agama katolik dengan tanpa mengesampingkan nilai-nilai Pancasila. Unsur dari sekolah asrama tersebut yaitu berfungsi sebagai sarana pendidikan dalam membentuk perilaku sosial budaya para siswa. Peranan seorang Romo, bruder, suster maupun siswa dalam menjaga tradisi keagamaan akan membentuk gerakan sosial budaya dengan karakter keagamaan dalam kurun waktu yang lama. Sehingga nilai-nilai yang telah ditanamkan kepada siswa akan melekat dan menjadikan manusia yang baik.

Wacana moral dewasa ini adalah salah satu istilah yang boleh dikatakan sudah umum digunakan dalam sistem pendidikan. Moral merupakan sesuatu yang berkaitan dengan kemampuan menentukan benar atau salahnya tingkah laku seseorang. Dalam konteks ini pula pendidikan moral mencakup ajaran sekitar penggunaan aturan-aturan dan prinsip-prinsip meneganai keadilan dan penghargaan terhadap sesuatu yang hal tersebut membatasi kita untuk melakukan suatu perbuatan yang lebih mementingkan kepentingan pribadi dan mendahulukan kepentingan umum, komunitas atau bahkan masyarakat. Pendidikan moral umumnya lebih menunjuk kepada pengembangan konsepsi keadilan yang begitu dipengaruhi oleh pemikiran-pemikiran (Kant dalam: Rawls, 1971). Moralitas mencakup beberapa makna yang luas seperti :

  1. Tingkah laku membantu orang lain
  2. Tingkah laku yang sesuai dengan norma-norma sosial
  3. Internalisasi norma-norma sosial
  4. Timbulnya empati atau rasa salah, atau keduanya
  5. Penalaran tentang keadilan 
  6. Memperhatikan kepentingan orang lain

Menurut Lickona (1992) pendidikan karakter yang benar harus melibatkan aspek knowing the good, desiring the good, loving the good, and acting the good. Peranan dari Boarding School atau sekolah yang berbasis asrama mempunyai peran yang baik dalam proses pembentukan karakter terhadap peserta didik. Secara teoritis, keberhasilan dalam proses pendidikan moral yaitu dipengaruhi oleh ketepatan seorang guru dalam memilih dan mengaplikasikan metode-metode penanaman nilai-nilai moral. Sekolah yang berbasis asrama cenderung memiliki tata tertib atau aturan-aturan yang cukup tegas dan bersifat lebih ketat. Hal tersebut, merupakan salah satu faktor yang cukup penting dalam menjadikan manusia yang baik. Boarding School setidaknya memilki strategi pembelajaran yang lebih modern dibandingkan dengan sekolah-sekolah formal yang seperti biasanya. Untuk mewujudkan pembelajaran yang ingin dicapai khususnya dalam era modern seperti saat ini, maka dibutuhkan suatu metode pembelajaran yang modern pula. Dalam sekolah yang berbasis asrama maka siswa yang terdapat dalam sekolah tersebut lebih di didik untuk mandiri dan mendasarkan pada perbedaan individu, meningkatkan keberanian peserta didik dalam mengambil resiko dan belajar dari kesalahan. Efektivitas proses penanaman nilai-nilai budi pekerti sangat dipengaruhi oleh ketepatan metode pembelajaran yang digunakan oleh seorang guru.


Banyak kegiatan yang menarik dan dapat dikembangkan yaitu kegiatan bakti sosial di daerah terpencil, gotong royong, keeratan, dan kebersamaaan siswa dalam membangun karakter pribadi, yang paling menarik bagi saya ialah bagaimana siswa diajarkan suatu kemandirian dengan kegiatan mencari uang di masyarakat selama beberapa hari dan di sana siswa tidak hanya dituntut untuk bekerja mencari suatu penghasilan namun mereka juga diajarkan untuk melepas apa yang mereka peroleh dalam artian memberikan hasil yang mereka dapat tersebut untuk berbagi dengan orang lain lewat kegiatan seperti bakti sosial, dsb. Dari kegiatan tersebut tentu siswa akan merasakan bagaimana sultnya mencari uang dan belajar bagaimana melepas apa yang mereka dapat dengan kerja keras tersebut untuk orang lain. Dari setiap kegiatan yang ada tersebut para siswa diajak untuk merefleksikanya. Kegiatan lain ada juga rekoleksi, retret, pagelaran budaya ada seni tari gamelan ataupun karawitan, theater, vokal group, dan papala. Itulah salah satu kegiatan humaniora di sana.

Menurut beberapa siswa yang ada di sana, pengalaman yang didapat dari Boarding School terkait pendidikan moral yaitu dengan cara mencari pekerjaan sendiri dan uang yang didapat digunakan untuk belajar berbagi, jadi dapat mengerti betapa sulitnya mencari pekerjaan dan mencari uang, mendapatkan pengalaman pribadi. Pengajaran yang dilakukan oleh guru terkait pendidikan moral di SMA Van Lith sudah cukup efektif, namun maksimal atau tidaknya belum tahu karena pendidikan moral yang diperoleh masing-masing siswa akan diterapkan baik sekarang atau yang akan datang (jangka panjang), sehingga tanpa disadari moral yang diterapkan tersebut merupakan moral yang dibentuk di sekolah. Saling sapa/tegur sapa merupakan ciri khas di sekolah serta menularkan apa yang diperoleh di sekolah kepada keluarga, teman, dan masyarakat di rumah/tempat asal merupakan sikap yang patut di contoh.

Van Lith
Romo Van Lith

(Diambil dari edukasi.kompas.com dengan beberapa pengubahan)

Senin, 30 September 2013

Pembaruan Database PAVALI Jogja 


Pengurus PAVALI Jogja periode 2013-2014 ingin memperbarui database anggota PAVALI Yogyakarta. Pembaruan database anggota PAVALI Jogja ini bertujuan untuk mendata kembali teman-teman PAVALI Jogja, khususnya VL 16 sampai VL 20, yang sekarang berdomisili di Yogyakarta. Untuk teman-teman PAVALI Jogja, khususnya VL 15 ke atas, proses pendataan akan dilakukan oleh Goro Hendratmoko (VL 3). 

Hal tersebut dilakukan sebagai upaya untuk memperbarui database anggota PAVALI Yogyakarta sebelumnya yang dinilai ada beberapa data yang sudah kadaluarsa serta masih adanya beberapa anggota PAVALI Yogyakarta yang belum terdata dengan baik dan lengkap. Data anggota PAVALI Jogja terbaru yang sudah terkumpul ini nantinya akan digunakan untuk kepentingan PAVALI Jogja terutama dalam membangun koneksi dan kerja sama yang baik dengan teman-teman PAVALI Jogja. 

Untuk itu, teman-teman PAVALI Jogja diharapkan mengisi formulir pendataan yang ada pada link di bawah ini dengan benar demi kebaikan kita bersama. Terima kasih.. :)

Selamat Datang di Blog PAVALI Jogja!


Halo teman-teman PAVALI Jogja dan seluruh pembaca! Berkah Dalem Gusti.. :)

Selamat datang di blog PAVALI Jogja! Blog ini akan digunakan sementara waktu oleh pengurus PAVALI Jogja sebelum PAVALI Jogja meluncurkan website PAVALI Jogja sebagai salah satu program kerja pengurus PAVALI Jogja 2013-2014. Blog ini nantinya akan digunakan untuk media informasi dan komunikasi antara pengurus PAVALI Jogja dengan teman-teman PAVALI Jogja sebagai salah satu upaya menghidupkan semangat persaudaraan dan sebagai usaha meningkatkan pemerataan informasi di antara teman-teman PAVALI Jogja. Semua agenda kegiatan dan berita-berita lainnya akan dipublikasikan untuk sementara melalui media ini sebelum nantinya akan dilakukan menggunakan website PAVALI Jogja. Teman-teman PAVALI Jogja juga dapat menyampaikan kritik dan saran mengenai apapun tentang PAVALI Jogja melalui Kotak Aspirasi yang ada di blog ini sehingga teman-teman PAVALI Jogja dapat ikut ambil bagian dalam upaya memajukan PAVALI Jogja ini.

Ke depannya, semoga media ini membantu kita bersama dalam membangun ikatan persaudaraan kita sebagai alumni SMA Pangudi Luhur Van Lith serta semakin menumbuhkan semangat bersama PAVALI Jogja sebagai rasul-rasul awam yang siap menjadi garam dan terang dunia dalam rangka membangun Bangsa Indonesia tercinta.

Viva Van Lith!

Paguyuban Van Lith